Minggu, 05 Januari 2014

Hujan Batu Berlian di Negeri Sendiri

Adakah Hujan Emas di Negeri Orang?
PEPATAH lama mengatakan, daripada hujan emas di negeri orang lebih baik hujan batu di negeri sendiri. Pesan moral orang-orang klasik yang telah melihat era globalisasi memang zaman edan yang membuat tiap individu tereliminasi dari habitat nyaman. Petuah para ustadz, kiai atau penghulu kepada pengantin baru menyebut, salah satu kebahagiaan rumah tangga jika nafkah atau pencaharian bisa diperoleh di kampung halaman sendiri. 
     Kampung halaman berarti tempat lahir dan tumbuh kembang keluarga seseorang. "Di sana tempat lahir beta, dibuai dibesarkan bunda, tempat berlindung di hari tua, tempat akhir menutup mata," kata syair Indonesia Pusaka. Kerinduan pada kampung halaman menghinggap siapa pun. Menjadi warga sebuah komunitas kampung merupakan kebutuhan akan eksistensi seseorang. 
Tapi memang masyarakat kosmopolitan berusaha menampik ikatan-ikatan sosial dalam komunitas tradisional. Bagi mereka kampung halaman hanyalah cerita. Hujan emas selalu ada di negeri impian yang harus dikejar. Kampung halaman hanyalah negeri dongeng, dan yang ada hanyalah hujan batu dan hujan air mata kesedihan. Karena di matanya mungkin hanya terlihat kemiskinan warga komunitasnya. Benarkah ia berada di negeri yang bisa mendatangkan hujan emas. Atau, jangan-jangan, hujan batu di negeri sendiri sebenarnya telah berubah menjadi "hujan batu berlian" namun ia tak bisa melihatnya? Sangat mungkin itu terjadi saat sayup-sayup lagu "Desaku" terdengar dari sudut apartemen mewah di kota metropolitan: "Desaku yang kucinta, pujaan hatiku. Tempat ayah dan bunda dan handai taulanku. Tak mudah kulupakan, tak mudah bercerai, selalu kurindukan desaku yang permai...."  Terbayang oleh seseorang itu, desa di matanya bertabur berlian, keindahan yang sangat bernilai di saat ia merasa teralienasi. 
      Usahanya mengumpulkan emas di negeri orang, kalau saja dirasakan telah sampai titik jenuh, pada akhirnya dirasakan layaknya mengejar fatamorgana. Kisah Siti Hajar berlarian dari bukit Sofa ke Marwah hingga tujuh kali untuk mengejar fatamorgana akhirnya mendapati air sumber kehidupan di padang tandus yang dikejarnya berada di bawah kaki Ismail anaknya.Itulah zamzam yang nilainya lebih tinggi dari batu berlian, dan hingga kini dijadikan rujukan orang yang berhaji. Jadi mengapa tidak mencari yang lebih berharga dari batu berlian di kampung halaman sendiri? (Kholid Anwar)

3 komentar:

  1. Y q tlah merasakan dan mengalami kejenuhan sebagai anak perantauan. tp apalah daya demi sesuap nasi dan hidup mandiri di desanya sendiri tidak ada pekerjaan yg menjanjikan upah yang kecil dan ketidak adaanya lapangan kerja yang tersedia . Y kami smua memang tlh merdeka lama tapi apalah arti merdeka jika sampai saat ini kami smua harus kesana kemari demi penghidupan yang lebih baik . Dimana peran pemerintahh dalam menyediakaan lap kerja untuk masyakatnya di mana sosial yg telah di janjikan oleh undang2 negara kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat indonesia. itu smua bohong karna sampai saat ini tidak ada kesetaraan nya . Kesetaraanya 1 banding 100 jika gaji kuli pacul sehari 1000 rupiah maka gaji anggota dewan 100.000 rupiahh perhari . Dimana kemerdekaan kami yg tiap tahun harus membayar pajak negara tp kami tak di perhatikan oleh wakil2nya . Apa yang kami banggakan dr desa q sendiri ? Apa yang kami bisa ceritakan ke anak 2 kita saat ini . Dan baru baru ini saya membaca artikel dari bk bahwa kebumen adalah daerah termiskin ke 2 di jawa tengahh . Hancur luluh hati saya sebagai warga kebumen . Karna yg kami bisa ceritakan adalah kemiskinan yang tak kunjung kaya . Di negri yg mempesona dan tanah yang subur . Ibarat tikus mati di lumbung padi itulah sepenggal goresan ketikan yang smoga bisa menjadi smangat juang penduduk kebumen untuk segera bangkit dari kebodohan dan kemiskinan meuju ke era globalisasi dan era digital seperti saat ini . Ini dari hati kami yg paling dalam dalam memberi smangat tuk membangun daerahh kebumen yg dulu kucinta skrng teruss merana

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mbangun gedung lebih untung, jadi ya proyek untuk rakyat desa nanti dulu.

      Hapus
  2. http://beritamurnivip99.blogspot.com/2017/11/kurang-tidur-bikin-lemot-bagaimana-biar.html
    http://beritamurnivip99.blogspot.com/2017/11/melly-goeslaw-mengagumi-ibu-pengabdi.html
    http://beritamurnivip99.blogspot.com/2017/11/rusia-gunakan-video-gim-untuk-buktikan.html
    http://beritamurnivip99.blogspot.com/2017/11/buka-dialog-din-syamsuddin-datangi.html
    Tunggu Apa Lagi Guyss..
    Let's Join With Us At Dominovip.com ^^
    Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami :
    - BBM : D8809B07 / 2B8EC0D2
    - Skype : Vip_Domino
    - WHATSAPP : +62813-2938-6562
    - LINE : DOMINO1945.COM
    - No Hp : +855-8173-4523

    BalasHapus