Obesi kades baru Tunjungseto Kecamatan
Kutowinangun Kabupaten Kebumen, Syahroni, ingin menjadikan Bulupitu sebagai tempat
wisata alam hutan lindung dan tanaman langka. “Di sana juga bisa dijadikan
tepat outbond dan area perkemahan. Selama ini banyak pohon besar di hutan Bulupitu
ditebangi, padahal itu pohon berharga. Kondisi Tunjungeto sekarang sedang prihatin,”
kata Syahroni yang baru menjabat 2 Agustus 2013 ini.
Syahroni dan penghargaan PBB |
Pada awal Januari 2014 dia menerima
penghargaa dari Bupati Kebumen Buyar Winarso karena masuk lima kades di
Kecamatan Kutowinangun tercepat dalam pelunasan pajak bumi dan bangunan (PBB).
Setoran PBB dari desa dengan angka kemiskinan 68% warga RTM (rumah tangga
miskin) dari total 449 KK dengan 1.728
jiwa itu sebesar Rp 26 juta.
Syahroni punya visi, bersama
rakyat Tunjungseto kita ciptakan tata titi tentrem kartaraharja. Maka untuk
membangun desa dia hanya bisa berharap dari program pemerintah pusat MP3KI (Master
Plan Percepatan dan Perluasan Pengurangan Kemiskinan Indonesia). Sudah
diusulkannya perbaikan jalan tembus
Bulupitu – Kaliputih, dan jalan tembus antar-kecamatan Tunjungseto-Tanjungmeru.
Keinginannya menjadikan hutan Bulupitu
sebagai tempat wisata akan coba disinkronkan dengan rencana membuka akses jalan
terabasan dari Bulupitu bisa tembus ke tempat wisata Jembangan di Kecamatan
Poncowarno. Ini sudah ada perintisan jalur “trabas track” komunitas motor trail
saat peringatan Hari Jadi Kabupaten Kebumen 1 Januari 2014 lalu melintasi
kawasan Bulupitu.
Ada pengalaman menarik, saat para tracker
hendak menerabas hutan Bulupitu melewati samping pesanggrahan Joko Sangkrib.
Syahroni pasang badan melarang rombongan pengemudi motor trail menerabas tempat
yang dikeramatkan masyarakat setempat. “Saya cegat, karena tidak rela mereka melintasi
pesanggrahan,” kisahnya.
Bupati Buyar Winarso yang ada dalam
rombongan itu terpaksa bernegosiasi dengan Syahroni. Rute lalu diarahkan
menerabas tanah tegalan bengkok kades. Tapi justru dengan jalur dadakan itu
peserta malah merasa tertantang. “Ke depan jalur itu mungkin malah bisa menarik
minat peserta tracking,” ujar Syahroni. Pada petualangan terabas track lalu
dari Desa Rawareja tembus ke Bulupitu, Kaliputih, Pesalakan, Karangsari, terus ke objek wisata Jembangan di bendung Pejengkolan.
Syahroni sadar, untuk membangun
desanya hanya bisa mengandalkan program dari pemerintah pusat. Seperti dari
PNPM Mandiri Perdesaan, tahun 2014 sudah mengusulkan pembangunan gedung PAUD
untuk Play Group Mawar Merah. Balaidesa juga perlu dirombak dari dana ADD. Pada
2013 ada perbaikan saluran irigasi tersier. Musim tanam saat ini Dinas
Pertanian membantu benih situbagendis dan pupuk Petroganik di 0,5 hekatar sawah
bengkok kades.
Sosialisasi undang-undang desa yang diikutinya
di Hotel Candisari pada September 2013 selama 4 hari, telah memberinya
kepercayaan era otonomi desa memberikan kades hak prerogratif. “Jika ada ruwet
renteng, kades punya hak prerogratif,” katanya. Karena itu ia juga menyiapkan
ponselnya di nomor 087848339071 untuk menerima SMS keluhan warga. Pada musrenbang
kecamatan Desember lalu Tunjungseto mengajukan bantuan mesin traktor, pugar rumah, dan talud jalan ke Tanjungmeru. (Kholid
Anwar)
mantaps... "Pak Gendung" Syahroni..
BalasHapusjosss.....!
BalasHapus