Alasan dia maju antara lain agar Kecamatan Kutowinangun yang penduduknya banyak sudah lebih dari lima belas tahun tidak pernah punya wakil rakyat di DPRD Kebumen. Tapi di bawah stiker itu juga ada gambar teman sendiri, Mahrur Adam Maulana. Dicermati ternyata dosen IAINU Kebumen yang warga Kuwarisan Kutowinangun. Semboyannya juga agar Kutowinangun punya wakil, tidak kalah dari caleg dari kecamatan lain seperti Poncowarno, Alian, Karangsambung, dan Sadang.
Desaku tanpa caleg ya sudah seperti itu. |
Ah, mungkin tak usah dipilih dua-duanya ya? Soalnya, tak mungkin kalau harus minta wuwur kepada keduanya. Atau sebaliknya, mereka berdua pasti tak akan berani ngasih wuwuran. Tinggal menghitung suara tokek lah. Karena rasanya sangat berlebihan jika hanya untuk memilih caleg pada 9 April 2014 nanti harus shalat istikharah, sekadar memilih satu di antara yang jelek-jelek. Mungkin seperti kebanyakan warga sedesa, ada atau tidak ada wakil di DPRD tak banyak berpengaruh pada tingkat kesejahteraan warga. (Kholid Anwar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar