Selasa, 07 Januari 2014

Ratih TV, Jangan Lagi Merana dan Merintih

Mulai serius editor meeting
Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL) Ratih Kebumen mulai Desember 2013 telah memiliki status resmi, memperoleh izin menyelenggarakan siaran tetap dari Menteri Kominfo Tifatul Sembiring. Ini menjadi satu-satunya LPP Lokal televisi di Jawa Tengah, bahkan di Indonesia, yang telah berizin sesuai undang-undang dan peraturan penyiaran.
Masalahnya menjadi pelik ketika harus dari mana televisi yang didirikan berdasar Peraturan Daerah beroperasi tanpa membebani APBD. Maklum, sepuluh tahun silam saat ide Bupati Rustriningsih mendirikan televisi lokal yang kemudian dinamai Ratih alias Dara Putih oleh Presiden Megawati Soekarnoputri itu belum ada regulasi pasti. Berapa pun anggaran untuk beroperasinya Ratih bisa "dicukupi".
Pemangku kebijakan daerah di Kebumen kini berganti rezim. Tak ada political will cukup dari DPRD dan apalagi Bupati, karena Ratih ibarat peninggalan rezim terdahulu. Ratih TV tidak dilihat sebagai kebutuhan dasar pelayanan publik yang saat ini sudah berada di era informasi. Transparansi dan akuntabilitas publik dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah dianggap cukup dilakukan jika sudah mempublikasikan kegiatan dan program kerja di media-media konvensional umum.
Bahwa kebutuhan masyarakat untuk mengakses informasi publik dari penyelenggaraan pemerintahan daerah dianggap tidak terlalu penting dibuka lebar-lebar. Maka Ratih TV menjadi media yang kini diposisikan sekadar masih ada. "Laa yamuutu wa laa yahya", tidak mati dan juga tidak hidup layaknya sebuah lembaga penyiaran televisi. Crew yang ada, kebanyakan berstatus PNS, tidak mungkin untuk berjibaku mengelola televisi lebih profesional tanpa dukungan penuh "owner".
Keluarnya izin tetap LPP Lokal Ratih TV itu mungkin bisa menyadarkan para pemegang kebijakan daerah, dan bisa berseru; "Ratih, kini jangan lagi merana dan merintih! Apa kebutuhanmu untuk terbang tinggi mengabarkan kebaikan hati rakyat Kebumen dalam memajukan kesejahteraannya?". Semoga saja, dan di sana ada orang yang masih tetap konsisten pada kebaikan hati itu. "Insya Allah, aku sing ngerti karepmu!" Amiin! (Kholid Anwar)

5 komentar:

  1. merana karena sdh tdk ada lagi yg punya kepentingan dan tujuan para crew nya sdh " tercapai"

    BalasHapus
    Balasan
    1. KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.الالله صلى الله عليه وسلموعليكوتهله صلى الل

      KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.الالله صلى الله عليه وسلموعليكوتهله صلى الل


      KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.الالله صلى الله عليه وسلموعليكوتهله صلى الل


      Hapus
  2. Ratih hanya satu dari banyak ketidakserasian antara satu dan lain kebijakan publik. Ini http://www.kebumenkab.go.id/index.php/public/diseminasi/kategori/72 hanya contoh kecil. Mau buka2an ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. http://www.kebumenkab.go.id/index.php/public/news/detail/244
      ya ini orang yang masih peduli pada ratih...

      Hapus
  3. Semoga ada goodwill dari Bupati atau DPRD, saya sangat prihatin melihat kondisi siarannya saat ini. Padahal dulu Ratih TV menjadi kebanggaan orang Kebumen.

    BalasHapus